Perjalanan ke Pusdiklat Kejagung

Hari itu menujukan pukul 09.00 Wita para pegawai Kantor Kejati Sultra kelihatan sibuk dengan pekerjaan masing-masing,tak terkecuali pegawai pada bidang persuratan Kejati Sultra.

Pada waktu itu aku lagi mengerjakan Laporan Bulanan yang akan dikirim ke Kejaksaan Agung. masuklah seorang pegawai dari bidang persuratan mengantarkan beberapa lembar surat dan akupun menandatangani tanda terima surat tersebut sebagai bukti bahwa surat itu sudah disampaikan kepada yang dituju.

Sebelum memasukan ke dalam ruangan atasan surat itu sempat dibaca oleh teman  yang se-rauangan denganku dan dia berkata ada surat panggilan dari Kejaksaan Agung untuk mengikuti Diklat dan diantara 35 nama itu salah satunya ada namaku.

Tak pernah terlintas dibenakku akan mengikuti Diklat antara percaya dan tidak  4 bulan lamanya… hhmmmmm…….sungguh waktu yang lama untuk orang seperti aku yang tidak pernah bepergian selama itu meninggalkan kampung halaman apalagi tempatnya di Ibukota Negara yaitu Jakarta tepatnya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung RI.

Tanggal 18 April tibalah saatnya untuk berangkat ke Jakarta segala sesuatu keperluan sudah disiapkan jauh hari sebelumnya dimasukkan dalam sebuah koper. setelah menunggu selama 1 jam di Bandara Haluoleo Kendari akhirnya pesawat yang aq tumpangi berangkat menuju Jakarta,  jenuh rasanya didalam pesawat selama 2 jam tapi yah…. mau gimana lagi… 😦

Jarum jam menunjukan pukul 20.00 Wib, Pramugari mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat, beberapa menit kemudian pesawat itupun mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta… Alhamdulillah lega perasaan ini sudah tiba dengan selamat.

Aku dan teman-teman yang satu daerah denganku tiba di Pusdiklat Kejagung pada pukul 22.00 Wib dan melapor pada piket gedung mawar selanjutnya diberikan kunci kamar dan aku mendapatkan kamar di lantai 6 nomor 619 yang berhadapan dengan kamar Boby Nirmala, Yusuf Ruka dan berdampingan dengan kamar Muh. Irfan, Andreas Yosef (69).

Waktu terus berlalu beberapa hari kemudian aku mulai mengenal teman-temanku yang sekelas denganku yaitu kelas Pranata Komputer, mereka disamping cuantik-cuantik dan guanteng-guanteng ternyata mereka semua baik hati, perhatian, suka menolong sesama teman. Aku sangat bersyukur mendapatkan teman seperti mereka…

Diklat yang semula aku pikir akan terasa membosankan, malah menjadi menyenangkan karena kalian teman-temanku….hehehe….

Terimakasih teman-teman, kalian telah menjadi bagian dari keluargaku…..Kalia nakan selalu dihatiku sampai kapanpun………………….

Bersambung……

Tinggalkan komentar